IPTEK?
Ternyata perkembangan IPTEK sebagai penunjang di sekolah kami, tidak selalu di khususkan untuk para siswa-siswi. Ini terbukti dari adanya program kegiatan e-learning untuk para guru-guru di sekolah kami. Dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah kami, SMAN 11 Garut ternyata mulai di galakkan program e-learning untuk para guru-guru SMAN 11 Garut. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. E-learning ini merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar, disini peserta ajar tidak perlu duduk manis seperti biasa di dalam kelas tetapi cukup dengan membuka computer mengkoneksikan dengan internet dan dengan santai bisa memperoleh wawasan.
Ternyata perkembangan IPTEK sebagai penunjang di sekolah kami, tidak selalu di khususkan untuk para siswa-siswi. Ini terbukti dari adanya program kegiatan e-learning untuk para guru-guru di sekolah kami. Dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah kami, SMAN 11 Garut ternyata mulai di galakkan program e-learning untuk para guru-guru SMAN 11 Garut. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. E-learning ini merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar, disini peserta ajar tidak perlu duduk manis seperti biasa di dalam kelas tetapi cukup dengan membuka computer mengkoneksikan dengan internet dan dengan santai bisa memperoleh wawasan.
Dalam pelatihan e-learning ini, para guru dituntut agar bisa mempergunakan e-learning. Walaupun SMAN 11 Garut adalah sekolah SMA bukan perguruan tinggi yang tidak mutlak harus memiliki e-learning. Namun, dikarenakan ini tuntutan agar tidak ketinggalan zaman katanya.
“Memang tidak semua guru mempunyai keahlian dalam teknologi,
tetapi disini semua guru belajar bersama mengenai apa itu e-learning dan cara
pemanfaatannya. Saya berharap, agar para siswa-siswi SMAN 11 Garut nanti lebih mudah dalam
mengakses informasi pembelajaran di kelasnya yang sempat tertinggal walaupun
sarana untuk memperoleh informasi tersebut tidak hanya dari e-learning sekolah
saja.” Tuturnya Wakil Kepsek pak Kustan Santana.
Dan setelah saya sempat membaca suatu
buku yang di dalamnya memuat fungsi e-learning terhadap kegiatan pembelajaran
di dalam kelas menurut Siahaan (2004) dalam (Yani : 2007)yaitu :
1.
Suplemen
(tambahan). Apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada
keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi. Sekalipun sifatnya
opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan
pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen
(pelengkap). Apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas.
Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment),
apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi
pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik. Dikatakan sebagai program remedial,
apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran
pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka
3.
Substitusi
(pengganti). Apabila E-Learning dilakukan sebagai pengganti
kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan
pembelajaran. Ada tiga model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara
tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi
melalui internet, atau (3) sepenuhnya melalui internet.